SEKADAU, JARINGANMEDIA.com - Kabupaten Sekadau mencatat lebih dari 4.857 usaha mikro telah tumbuh hingga 2024. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) terus berupaya membina pelaku UMKM agar dapat mengembangkan produk lokal mereka menjadi unggulan yang layak bersaing di tingkat nasional.
Etika Haryati, Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah DKUKM Sekadau, mengakui bahwa dinamika usaha mikro sering kali tidak stabil. Meski banyak usaha bermunculan, beberapa juga berhenti beroperasi.
“Banyak pelaku usaha tercatat karena pernah memulai usaha, tetapi keberlanjutan mereka sulit dipastikan,” ujar Etika pada Selasa (12/11/2024).
Untuk mendukung keberlangsungan usaha, DKUKM fokus memberikan pembinaan, termasuk pelatihan yang diadakan dua kali tahun ini. Minggu depan, pelatihan pencacahan akan digelar, mencakup branding, pemasaran, dan pengembangan strategi agar produk UMKM dapat memenuhi kriteria pasar nasional.
“Produk harus memenuhi banyak kriteria, seperti bahan baku yang tersedia, tenaga kerja memadai, serta mengangkat kearifan lokal, terutama untuk produk konsumsi,” tambah Etika.
Beberapa produk unggulan Sekadau seperti Kueh Merke (kuliner khas), gula aren (hasil alam), tenunan, dan anyaman (kerajinan tangan) menjadi prioritas pembinaan. DKUKM juga memfasilitasi pemasaran melalui Gedung UMKM Center yang berfungsi sebagai pusat penjualan produk lokal.
Selain kuliner yang mendominasi dengan 1.060 unit usaha, sektor fashion (310), otomotif (108), pendidikan (80), agribisnis (19), dan internet (80) juga menjadi perhatian utama pembinaan.
“Tujuan kami adalah memastikan produk lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional, sehingga memberikan dampak signifikan bagi ekonomi lokal,” tutup Etika.
Melalui pembinaan berkelanjutan, DKUKM berharap UMKM Sekadau dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang lebih kuat di masa depan.*(Nii/Aii)*
